Untukmu, laki-laki berpemikiran lunak..
Bukan satu atau dua kali
Bukan seratus atau dua ratus kali
Bukan itu, tak bisa aku menyebutnya dalam satuan angka
Karena mencintaimu masih aku lakukan sejak awal bertemu sampai akhirnya lama tak bertemu
Mungkin akan sampai nanti
Sampai aku benar-benar tak mahir mencintaimu
Haru berselimut nyanyian duka
Berjalan di atas duri-duri tajam yang dikelilingi bunga-bunga mekar, indah bukan?
Bukan perkara mudah mendapatkan cintamu
Setiap saat aku harus mengambil jalan tengah antara ego dan perasaan
Egoku teramat cemburu kepada siapapun yang setiap harinya berhasil menemukan seyummu
Perasaanku teramat lemah ketika harus duduk menunggu menanti sapaanmu
Tujuan mereka sama
Yaitu kamu
Beberapa pertanyaan memang tidak ada jawaban
Aku mempelajarinya darimu
"Apakah kau juga mencintaiku?" Misalnya..
Dari aku, perempuan keras kepala..
Ketika apa yang ku rasakan menjadi sebuah pikiran dan ketika apa yang ku pikirkan menjadi sebuah tulisan - Finansia Fahmi
(¯`*•.¸,¤°´`°¤,¸.•*´¯)
Rabu, 25 November 2015
Sabtu, 05 September 2015
Pasti Datang
Haru ketika melihat kenyataan
diri masih diselimuti kesendirian
Banyak yang berjanji akan sanggup
melengkapinya
Ahh tapi hanya kata-kata tanpa
disertai bukti nyata
Apa yang dinamakan kekasih tak
selalu pasti menjadi bagian dari pelengkap hidup
Ia hanya hidup ketika cinta ada
dipikirannya
Bukan menempatkan cinta pada
tanggung jawabnya
Berjalan dengan keegoisan
masing-masing kemudian saling menyakiti
Dan ia akan mati ketika cinta
sudah habis dimakan waktu
Doa menjadi senjata paling anggun
setelah berusaha menjadi lebih baik lagi
Tawakal setelahnya..
Adakah cara selain menunggu ?
Aku rasa aku mulai tidak
menikmati kesendirian
Bermesraan dengan sunyi kemudian
melenyapkannya dengan suara tangis
Tapi aku yakin
Dia akan datang ketika kita sudah
siap menyambutnya
Sekarang, biarkan aku
mempersiapkan diri dan hati yang kelak hanya untukmu seorang
-Finansia Fahmi-
Kamis, 04 Juni 2015
Lagi-lagi Tentang Rindu
Pernah saya sangat rindu sampai akhirnya ego membawa saya bertemu pada semu
Saya hanya ingin menyampaikan apa yang selama ini saya tahan
Menyembunyikan rindu sama seperti menelan bulat-bulat kenyataan dulu
Saya tau, rindu saya berlebihan hingga membuat semuanya berantakan
Maaf, yang saya tau hanya saya rindu kamu tanpa tau kamu tidak suka itu
Entahlah kenapa saya bisa begitu
Mungkin kamu tau ?
Saya hanya ingin menyampaikan apa yang selama ini saya tahan
Menyembunyikan rindu sama seperti menelan bulat-bulat kenyataan dulu
Saya tau, rindu saya berlebihan hingga membuat semuanya berantakan
Maaf, yang saya tau hanya saya rindu kamu tanpa tau kamu tidak suka itu
Entahlah kenapa saya bisa begitu
Mungkin kamu tau ?
Rabu, 29 April 2015
Rindu lagi
Aku berjalan merangkak melewati rongga-rongga keegoisan di dadamu
Berharap aku akan menemukan sedikit balasan rindu yang membuatku mual akhir-akhir ini
Biar saja terjal dan berliku
Cinta akan memalsukan semuanya menjadi bersahabat dan indah
Karena ia selalu sempurna menyusun ribuan senyuman ketika air mata sedang deras-derasnya
Aku tak pernah meminta kau terangi jalan ini
Karena dengan mata tertutup aku akan menempuhnya
Sebab jika aku buka mata ini, aku akan menemukanmu dalam keadaan berlari bersama sisa tangisku
Berharap aku akan menemukan sedikit balasan rindu yang membuatku mual akhir-akhir ini
Biar saja terjal dan berliku
Cinta akan memalsukan semuanya menjadi bersahabat dan indah
Karena ia selalu sempurna menyusun ribuan senyuman ketika air mata sedang deras-derasnya
Aku tak pernah meminta kau terangi jalan ini
Karena dengan mata tertutup aku akan menempuhnya
Sebab jika aku buka mata ini, aku akan menemukanmu dalam keadaan berlari bersama sisa tangisku
- Finansia Fahmi-
Minggu, 19 April 2015
Hebat
Jika cinta itu perjuangan, mungkin aku tak pantas disebut mencintaimu.
Jika sayang adalah pengorbanan, mungkin aku terlalu hina untuk menyayangimu.
Aku hanya perempuan yang merajut setiap doa disetiap sujudku.
Aku hanya perempuan yang selalu memikirkan hal-hal konyol untuk membuatmu tertawa.
Aku hanya perempuan pembuat kata-kata yang mampu menenangkan gelisah.
Aku hanya perempuan yang dengan sabar menunggu setiap dering telpon genggam yang aku harap itu darimu setiap harinya.
Aku hanya perempuan yang setiap akan bertemu terkadang menyiapkan sesuatu meskipun nantinya alasan menggagalkannya.
Aku hanya perempuan yang selalu dan selalu hanya bisa menangis ketika merindukanmu.
Kau tau, sayang..
Kadang, aku menertawakan diriku sendiri. Ternyata aku sudah sehebat ini mencintaimu.
- Finansia Fahmi -
Minggu, 01 Februari 2015
Februari yang pertama
Selamat sore, kamu..
Hari ini hujan tak henti-hentinya membasahi semua sudut kota tanpa tersisa. Tau kah kau, hujan memiliki kemampuan meresonasisasikan masa lalu. Hujan selalu mengingatkanku pada pertemuan akhir kita. Dan dinginnya mengingatkan aku pada pelukan hangat yang mampu membuatku terlelap dalam nyamannya. Ia begitu licik membuatku mengingat setiap detik perjalanan singkat kita. Dan lebih konyolnya, ia seperti memaksaku untuk terus merindukanmu dengan sangat.
Pasti kau sedang tertawa ketika membaca ini. Tapi begitulah hujan. Ia tak ada bedanya denganmu. Sama-sama pembuat menggigil ulung.
Jangan lupa merindu..
-Aku-
Hari ini hujan tak henti-hentinya membasahi semua sudut kota tanpa tersisa. Tau kah kau, hujan memiliki kemampuan meresonasisasikan masa lalu. Hujan selalu mengingatkanku pada pertemuan akhir kita. Dan dinginnya mengingatkan aku pada pelukan hangat yang mampu membuatku terlelap dalam nyamannya. Ia begitu licik membuatku mengingat setiap detik perjalanan singkat kita. Dan lebih konyolnya, ia seperti memaksaku untuk terus merindukanmu dengan sangat.
Pasti kau sedang tertawa ketika membaca ini. Tapi begitulah hujan. Ia tak ada bedanya denganmu. Sama-sama pembuat menggigil ulung.
Jangan lupa merindu..
-Aku-
Sabtu, 31 Januari 2015
Januari
Hai, apa kabar ?
Semoga kau sebaik rinduku padamu. Dan aku harap kau selalu bahagia dengan segala yang bisa kau capai tanpa aku disampingmu.
Iya, kamu. Surat ini masih untukmu dan masih aku penulisnya.
Ada yang selalu aku ingat tentang januari. Yaitu ketika Tuhan menyatukan kita dan januari berikutnya egomu memisahkannya.
Senang rasanya melihatmu beberapa waktu lalu. Kau terlihat sangat bahagia dengan mata yang teduh dan senyum yang selalu aku kagumi. Apakah gerangan yang membuat pria seangkuh kau bisa bahagia ? Selalu berharap, aku bisa menjadi alasan lagi dari senyum itu.
Lagi-lagi tentang mimpi. Entah sudah berapa banyak mimpi yang mempertemukan aku denganmu. Dan sayang, tak satu mimpi pun menjadi nyata. Tapi, lupakan sajalah. Mungkin rinduku teramat banyak bagimu. Dan jika rindu ini laku dijual, mungkin aku sudah kaya raya sekarang.
Btw, jangan lupa bahagia!
-Aku-
Semoga kau sebaik rinduku padamu. Dan aku harap kau selalu bahagia dengan segala yang bisa kau capai tanpa aku disampingmu.
Iya, kamu. Surat ini masih untukmu dan masih aku penulisnya.
Ada yang selalu aku ingat tentang januari. Yaitu ketika Tuhan menyatukan kita dan januari berikutnya egomu memisahkannya.
Senang rasanya melihatmu beberapa waktu lalu. Kau terlihat sangat bahagia dengan mata yang teduh dan senyum yang selalu aku kagumi. Apakah gerangan yang membuat pria seangkuh kau bisa bahagia ? Selalu berharap, aku bisa menjadi alasan lagi dari senyum itu.
Lagi-lagi tentang mimpi. Entah sudah berapa banyak mimpi yang mempertemukan aku denganmu. Dan sayang, tak satu mimpi pun menjadi nyata. Tapi, lupakan sajalah. Mungkin rinduku teramat banyak bagimu. Dan jika rindu ini laku dijual, mungkin aku sudah kaya raya sekarang.
Btw, jangan lupa bahagia!
-Aku-
Jumat, 30 Januari 2015
Teruntuk Pria Bersenyum Surga
Hai, aku lagi disini.
Semoga kau belum bosan membaca setiap kata dari suratku ini. Maaf jika aku akan mengganggumu akhir-akhir ini dengan surat-surat yang tak pak pos terima. Dan aku sendiripun tak paham, siapa yang akan menyampaikannya.
Entah, siapa yang sedang aku perjuangkan disini. Rasanya seperti minum kopi tanpa gula. Tapi aku yakin, engkau adalah nyata. Dan suatu saat akan membalas semua surat kampunganku ini.
Ohh iya, jangan lupa bersyukur ya ^^-
-Aku-
Semoga kau belum bosan membaca setiap kata dari suratku ini. Maaf jika aku akan mengganggumu akhir-akhir ini dengan surat-surat yang tak pak pos terima. Dan aku sendiripun tak paham, siapa yang akan menyampaikannya.
Entah, siapa yang sedang aku perjuangkan disini. Rasanya seperti minum kopi tanpa gula. Tapi aku yakin, engkau adalah nyata. Dan suatu saat akan membalas semua surat kampunganku ini.
Ohh iya, jangan lupa bersyukur ya ^^-
-Aku-
Minggu, 28 Desember 2014
Menyerah Juga Perlu Persiapan
Menyerah selalu memaksaku untuk tetap berdiri melawan tamparan-tamparan yang berasal dari diri sendiri. Ketika aku berjanji pada diri sendiri untuk segera pergi dan melupakan, pikiran ini adalah satu-satunya tempat yang selalu mengingatkan kemudian menyuruh pulang. Hey, ada apa dengan logika dan hati ? Selalu saja begini. Keadaan kadang menguatkan, membuka jalan dan mengantarkan pada ketenangan. Aku hanya bisa percaya padanya, karena ia selalu jujur pada kenyataan. Tetap saja aku terlalu mencintaimu hingga hatiku sulit untuk melepasnya. Tapi sayang, kau tidak pernah tau dan tidak mau tau itu. Ini bukan tentang cinta yang mengharuskanmu memberi seluruhnya. Tetapi tentang cinta yang mampu menghargai seutuhnya. Maaf, jika aku lagi dan lagi keras kepala dalam hal cinta. Tapi sungguh, ini bukan jalan yang aku mau. Pukulan-pukulan hati terhadap logika belum bisa mampu mengubah keputus asaanku. Iya, logika menang kali ini. Hati ? Akan terbiasa mengobati lukanya sendiri. Menang bukan berarti pemenang. Tetaplah menjadi suka dalam setiap duka. Karena hati selalu memeluk suka ketika duka memeluk logika.
-Finansia Fahmi-
Senin, 06 Oktober 2014
Senyuman di Ujung Senja
Senja,
Langit selalu memberimu kesempatan untuk menunjukkan cintamu
Tidak ada yang lebih indah dari pengorbananmu menunggu waktu untuk bahagia
Bukankah setiap senja selalu lebih bahagia ketika tiba ?
Apa yang kau lakukan ketika sedang menunggu waktunya tiba ?
Ajari aku menunggu kemudian bahagia seperti yang kau tunjukkan pada duina
Entah, aku begitu mengagumi sosokmu
Sosok yang hampir tak pernah bisa aku peluk
Mungkin, senyuman bisa menghargai keberadaanmu disana
Minggu, 28 September 2014
Benci, juga kecewa!
Hati tidak pernah terletak pada apa yang terpikirkan logika
Dan logika tidak pernah mau mengerti apa yang sudah mati-matian dijelaskan oleh hati
Kalau sudah begini, harus apalagi ?
Berjalan mundur kadang menjadi jawaban terbaik daripada harus berlari tetapi tak tau arah
Karena terkadang kita menjauh bukan karena benci tetapi karena teramat kecewa pada diri sendiri
Dan logika tidak pernah mau mengerti apa yang sudah mati-matian dijelaskan oleh hati
Kalau sudah begini, harus apalagi ?
Berjalan mundur kadang menjadi jawaban terbaik daripada harus berlari tetapi tak tau arah
Karena terkadang kita menjauh bukan karena benci tetapi karena teramat kecewa pada diri sendiri
Senin, 12 Mei 2014
Senyuman Dalam Nafas Panjang
Menghela nafas panjang..
Ini satu-satunya cara agar aku dapat menahan ratusan butir air mata yang memaksa keluar didepan orang yang aku sayang. Ini seperti bertaruh nyawa pada nafas yang bisa kapan saja berhenti. Sesak ? Sangat amat. Tapi ini juga menyenangkan. Setidaknya, ia tidak melihat kalau perempuan yang didepannya sedang amat sangat lemah.
Mengukir senyuman..
Ini juga satu-satunya cara agar aku dapat terlihat baik-baik saja. Bukan menutupi, hanya saja aku sedikit menepisnya. Apa yang lebih indah dari mengukir senyuman, ketika hati yang sedang dipukuli bogem-bogem kesakitan menahan sesak yang kemudian berjuang untuk menenangkan diri ? Aku pikir tidak ada kesedihan yang patut ditunjukkan.
Luka ku ada disetiap inci tubuh ku. Sangat sedikit kemungkinan ku untuk tidak merasakan kesakitan seperti ini. Pilih saja, bagian mana yang kau suka untuk membiarkan ku mengemis-ngemis meminta belas kasihanmu. Dan setelah itu, biarkan aku merapihkan apa yang telah kau buat berantakan. Mungkin tidak bisa sempurna, setidaknya kau bisa bahagia.
Jumat, 14 Maret 2014
Biar Aku Tanggung Sendiri
Entah sudah berapa kali aku mengecewakan Tuhan dan juga diriku sendiri
Ini lebih menyakitkan dari mencekik leher sendiri
Sudah berulang kali aku meminta maaf tetapi tetap saja aku merasa sangat hina
Iya, aku hina karena telah mengundang kecewa
Seperti membuat luka pada kerongkongan sendiri
Tak bisa bicara lagi
Pandangan mati
Dan kecewa itu harus ditanggung sendiri
Ini lebih menyakitkan dari mencekik leher sendiri
Sudah berulang kali aku meminta maaf tetapi tetap saja aku merasa sangat hina
Iya, aku hina karena telah mengundang kecewa
Seperti membuat luka pada kerongkongan sendiri
Tak bisa bicara lagi
Pandangan mati
Dan kecewa itu harus ditanggung sendiri
Rabu, 22 Januari 2014
Datang Lagi
Ketika kau sudah tidak memperdulikan ia yang memberimu banyak cinta dan tawa
Ketika kau telah mengecewakan seseorang yang tulus menyakiti dirinya sendiri karena senyummu
Ketika kau telah meninggalkan orang yang pernah menunggumu begitu lama
Sampai akhirnya ia pergi dari detik-detik kelukaannya
Mengurai air matanya di sepanjang jalan yang dilaluinya
Entah mau kemana
Dan kau, tetap saja kau tak tau dan tak mau tau
Hingga ia menemukan yang memberinya banyak cinta dan tawa
Mendekap dengan tulus tanpa ada yang menyakiti
Memeluk yang selalu disisinya tanpa harus menunggu lama
Dan kau menyesal
Kemudian datang lagi
Namun sekali lagi, ini bukan salahmu
Semua orang pernah melakukan kesalahan
Dan ini kesalahan terbesarmu
Maaf, tapi tolong jangan pernah meminta untuk kembali
Karena tidak selamanya kita hidup dengan apa yang kita mau
Rabu, 26 Juni 2013
Pelajaran Kehidupan
SAYA BELAJAR, bahwa kehidupan ini bermakna dan masing-masing orang akan mendapatkan balasan setimpal dengan perbuatannya..
SAYA BELAJAR, bahwa sebaik-baik hidup adalah hidup di bawah naungan Al-Qur'an dengan aqidah yang benar dan tauhid yang lurus..
SAYA
BELAJAR, bahwa ilmu tidak akan bermanfaat kecuali apabila dibarengi
pengamalan, dan pengamalan tiada arti tanpa disertai keikhlasan..
Jari Tangan :)
Filosofi setiap jari tangan:
- Ibu Jari : Ibu adalah pembimbing kita dalam mengarungi kehidupan dan sumber energi. Ibu jari bagaikan “Sebuah Tiang” bagi jari-jari yang lain, Untuk melakukan segala hal selalu membutuhkan bantuan dari Ibu jari. Ibu jari juga sebagai cerminan baik mengenai suatu penghargaan, misalnya kita mengacungkan Ibu Jari (Jempol) untuk memberikan apresiasi terhadap orang lain. “Si jempol berbangga hati karena meskipun dia pendek dan gemuk dia adalah Sang Ibu Jari. apapun yang sifatnya bagus dan istimewa, dia yang berkerja. Dengan mengacungkan jempolnya. orang-orang tau dia yang memutuskan baik dan buruknya”.
Sabtu, 15 Juni 2013
Mimpi
Ketika sebagian orang berbicara tentang indahnya kenyataan
Aku memilih untuk tenggelam dalam harapan
Meraba-raba mimpi dalam kegelapan
Melihat kenyataan dengan mata terpejam
Ini bukan gurauan
Ya ! Engkau masih hidup diantara sela-sela mimpiku
Membangun kenangan yg telah kau tinggalkan
Menampung setiap butiran rindu yg hanya dianggap palsu
Tidak ada luka
Apalagi kecewa
Seperti sungguhan tapi ini hanya ilusi
Ini selalu membuatku rapuh ketika aku telah berdiri tanpa keluh
Mimpi selalu membuatku takut untuk melihat kenyataan
Bagaimana caranya melupakan ?
Selasa, 30 April 2013
Pelangi
Berharap melihat pelagi
Tapi bukankah ia akan muncul hanya setelah hujan ?
Bahkan mataharipun tak mampu menciptakannya
Mengapa sekarang masih saja mendung ?
Aku membutuhkan hujan !
Iya, hanya untuk melihat pelangi !
Karena pelangi mampu memeluk ku lewat warna-warninya
Minggu, 14 April 2013
Sesungguhnya Aku Mencintaimu Karena Allah
Jika cintaku padamu karena nafsu,
maka campakkan aku dengan kata-kata terpahit yang bisa kau ucapkan.
Jika cintaku padamu menjauhkanku dari Allah,
maka hinakan aku dengan hinaan yang paling hina yang bisa kau lontarkan.
Jika cintaku padamu , meninggalkan agamamu
maka tutuplah hatimu serapat mungkin.
Namun.
Jika cintaku karena Allah,
Jika cintaku sebagai wujud pengabdianku pada Allah,
Jika cintaku untuk menjaga kehormatanku,
Jika cintaku karena ingin membawamu pada kedekatan dengan Allah,
Jika cintaku karena ingin menjadikan dirimu sebagai ibu bagi anak-anakku,
Jangan kau palingkan wajahmu,
Jangan kau tutupkan hatimu,
Jangan kau campakkan diriku,
Jangan kau sia-siakan aku,
Sesungguhnya Aku Mencintaimu Karena Allah
maka campakkan aku dengan kata-kata terpahit yang bisa kau ucapkan.
Jika cintaku padamu menjauhkanku dari Allah,
maka hinakan aku dengan hinaan yang paling hina yang bisa kau lontarkan.
Jika cintaku padamu , meninggalkan agamamu
maka tutuplah hatimu serapat mungkin.
Namun.
Jika cintaku karena Allah,
Jika cintaku sebagai wujud pengabdianku pada Allah,
Jika cintaku untuk menjaga kehormatanku,
Jika cintaku karena ingin membawamu pada kedekatan dengan Allah,
Jika cintaku karena ingin menjadikan dirimu sebagai ibu bagi anak-anakku,
Jangan kau palingkan wajahmu,
Jangan kau tutupkan hatimu,
Jangan kau campakkan diriku,
Jangan kau sia-siakan aku,
Sesungguhnya Aku Mencintaimu Karena Allah
Senin, 01 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)