Tak ada yang bisa menyangkal, bahwa tidak ada seorang pun yang
steril dari yang namanya cinta. Meski ia telah setingkat da’i atau
da’iyah. Tak ada yang bisa mencegah datang virus itu, seperti sanandung
puisi berikut:
Cinta……. Menembus ruang dan batas
Menggelora, meradang dan mematikan
Kala cinta merasuk sukma
Membekukan akal, menghempas rasa
Jika tidak karena-Nya
Kemana kan dibawa lari sekeping hati pecinta??
Kita
akan bicara tentang cinta. Sesuatu yang Allah tanamkan fitrahnya pada
setiap jiwa. Tapi alangkah hinanya bagi pecinta yang terbelenggu oleh
cintanya.
Duhai saudariku…….
Mencintai itu
adalah kewajaran……..!!! Apalagi bagi seorang wanita yang telah memasuki
usia dimana kebutuhan kasih sayang dan penjagaan dari seorang lelaki
sudah sangat dirindukannya.
Tapi ingatlah wahai
sahabatku, janganlah engkau tanggalkan kehormatanmu dengan mengumbarnya
di antara manusia. Dengan cara apapun, dengan dalih apapun, dengan
susunan kata semanis apapun, sekuat apapun dorongannya jangan engkau
tertipu oleh rayuan syaetan. Betapa senangnya syaetan bila manusia
telat terkena panahnya. Panah yang akan membuat manusia mabuk cinta dan
menjadikan halal segala cara apapun untuk mendapatkannya.
Maka
jadilah sms merah jambu, surat-surat cinta, dan lainnya yang padahal
bisa jadi syaetan telah mengemasnya menjadi kemasan yang akan
mengundang kemurkaan Allah.
Saudariku…..
Bersabarlah
di saat malam gelap gulita membekap. Bersabarlah di antara sujud
panjangmu, di antara harap dan do’amu kepada Allah dengan kedatangan
pangeran yang akan menjemputmu. Bersabarlah terus di antara dua lelehan
air matamu karena berharap yang terbaik dariNya.
Sungguh
itu lebih baik bagimu dan yang lebih Allah ridhoi daripada selainnya.
Walaupun sulit, terasa berat, tidak tahan menunggu kepastiannya, namun
tetaplah seperti itu, sabar, sabar dalam penantianmu. Sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang terbaik bagimu.
Bukankah janji Allah
sudah jelas:''dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang
baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik
(pula).” {QS. An Nuur : 26}
Terasa sulit memang….. hati
itu terkadang begitu cepat berbolak balik. Terkadang ia kuat bagai
benteng kokoh, tapi sering pula ia rapuh bak rumah kardus di bawah
kolong jembatan. Di satu sisi kita senantiasa menginginkan tunduk pada
perintah-perintah Allah, perintah menundukkan pandangan, perintah
mengulurkan jilbab, perintah terus memperbaiki didi dari hari ke hari.
Namun,
di sisi lain, syaetan senantiasa bergerak dan bekerja untuk menggoda
manusia. Sehingga terkadang dalam penantian panjang ini ada kalnya
terselip pandangan yang belum halal, ada perkataan yang belum halal,
ada usaha mencari perhatian yang belum halal.
Saudariku…..
Saat
ini, di tengah malam ini mari kita tengok jendela-jendela yang
terbuka. Di atas ribuah sajadah, bersimpuh wanita-wanita yang sedang
merindu. Tetesan-tetesan air mata mereka terus membasahi bumi, air mata
mujahidah yang sangat takut tergelincir kepada kemaksiatan. Berjuta
sorotan mata yang hanya ditujukan kepadaNya.
Dan engkau
….., apakah engkau termasuk bagian dari wanita bersimpuh itu, sabarlah.
Benar, tidak mudah. Tapi tidak ada yang salah dengan janjiNya.
JanjiNya adalah keniscayaan terindah, walau itu harus kau tebus dengan
kesabaran yang berpeluh kesah. Janganlah lelah memuliakan dirimu. Bukan
untuk dia, bukan untuk dirimu sendiri.
Tapi semata hanya
untuk Rabbmu. Sungguh itu bagian dari tarbiyah dengan cara yang
berbeda. Dan Maha Benar Allah, lelaki mulia itu akan datang atas nama
kemuliaan pernikahan. Tanpa engkau perlu teriaki, dia telah mendengar
dengan kesediaan tertinggi akan seruan lembut RabbNya, yang disampaikan
kepada hamba terkasih dan utusanNya.
“Wahai para pemuda,
barangsiapa telah mampu di antara kalian, hendaklah ia menikah, karena
ia dapat menundukkan pandangan dari menjaga……”(HR. Bukhari, Muslim,
Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa’i)
Lelaki yang senantiasa
menjaga kehormatan itu pasti akan datang, lelaki yang setiap malam
engkau tangisi itu pasti akan mengetuk pintu rumahmu, lelaki yang akan
menjaga kehormtan yang senantiasa engkau jaga itu pasti akan
menjemputmu dengan kesederhanaan dan senyuman terindah yang tetulus
dari hatinya, lelaki yang akan menemanimu sholat di malam hari,
menasehatimu di kala senang dan menghiburmu di kala sedih.
Adakah itu yang engkau harapkan wahai saudariku….???
Ataukah lelaki itu masih engkau harapkan datang dari kemaksiatanmu kepada Allah dan lebih dicintai oleh syaetan…..???
- Sebelum Engkau Menjadi Yang Halal Bagiku-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar