Ketika apa yang ku rasakan menjadi sebuah pikiran dan ketika apa yang ku pikirkan menjadi sebuah tulisan - Finansia Fahmi
   

(¯`*•.¸,¤°´`°¤,¸.•*´¯)

Rabu, 23 Mei 2012

Andai Saja Aku Bisa Membedakan Antara Sabar dan Bodoh

Terkadang hanya untuk tersenyum sebentar saja dibutuhkan kesabaran yg luar biasa. Ketika kita harus memperjuangkan sesuatu untuk orang lain dan orang tersebut tidak tau apa yg kita lakukan dan ketika kita berhasil, mungkin itu yg disebut bahagia walaupun tidak ada setitik penghargaanpun yg kita terima. Ini bukan tentang pengorbanan tapi sebuah kewajiban. Kewajiban untuk membahagiakan seseorang yg mungkin kita sayang. Ini juga bukan tentang kesiapan tapi ini tentang kesabaran. Sabar untuk menunggu meskipun semu dan sabar ketika nanti tidak diakui meskipun sudah berjuang sekuat hati karena mungkin saja kita akan menjadi orang yg terlupakan ketika orang tersebut sudah mendapatkan apa yg kita perjuangkan. Dan ini bukan tentang ingin mendapat pujian tetapi ini tentang keikhlasan. Ikhlas ketika suatu hari nanti orang tersebut pergi dengan membawa apa yg telah kita perjuangkan, kebahagiannya.
Mereka yg tidak mengalaminya mungkin tidak akan percaya dengan kekuatan yg disebut Cinta. Ketika kita tersenyum sambil menusap airmata ketika melihat seseorang diseberang sana bahagia tanpa ada kita disampingnya. Ketika kita mendoakannya tanpa dia merasakannya. Dan ketika kita merindukannya tanpa dia tidak ingin mempertemukan kita.
Terlihat bodoh memang tapi ini adalah satu-satunya jalan ketika belum menemukan jalan keluar karena seharusnya bisa sama-sama bahagia.
Andai saja aku bisa membedakan "sabar" dan "bodoh".