Ketika apa yang ku rasakan menjadi sebuah pikiran dan ketika apa yang ku pikirkan menjadi sebuah tulisan - Finansia Fahmi
   

(¯`*•.¸,¤°´`°¤,¸.•*´¯)

Kamis, 01 Desember 2011

Membaca Kebohongan Melalui Bahasa Tubuh

Pernahkah anda berbohong, saya yakin pasti semua pernah berbohong, yang belum pernah berbohong temui saya, akan saya buat anda berbohong. Hehehe. Entah itu secara terncana atau secara spontan pasti kebohongan itu pernah anda lakukan. Bagaimanapun juga kebohongan tidak selalu bisa disembunyikan, mungkin anda bisa saja bersilat lidah dengan memanipulasi gaya bicara, tetapi tahukah anda bahasa tubuh anda sangat sulit untuk bisa dimanipulasi. Ketika anda berbohong anda tidak akan sadar bahwa bahasa tubuh andalah yang memberitahu lawan bicara bahwa anda sedang mencoba berbohong. Otak bawah sadar anda yang melakukannya. Terkait kebohongan, ada beberapa gerakan tubuh yang secara reflek akan dilakukan orang ketika berbicara
Pertama mata. Sebagian besar orang tidak akan sadar ketika berbicara dia juga menggerakkan matanya, entah itu ke kanan atau ke kiri dan setiap gerakan mata mempunyai makna tersirat yang berbeda. Ketika lawan bicara anda berbicara dengan menggerakkan mata ke kanan itu artinya dia sedang menggunakan otak kanan untuk berfikir dan seperti yang sudah diketahui bahwa fungsi otak kanan adalah untuk berimajinasi/membayangkan/berkreasi, bisa jadi ketika lawan bicara anda menggerakkan bola mata ke kanan dia sedang membangun opini untuk mengarang cerita atau berbohong. Namun ketika bola mata bergerak ke kiri, maka otak kiri yang sedang ia gunakan, otak kiri lebih berfungsi sebagai auditory memory, jadi lawan bicara anda sedang mencoba berpikir/mengingat. Namun gerakan mata ini sangat sulit dilihat karena begitu cepat, perlu latihan untuk bisa melihatnya, gerakan bola mata yang dimaksud bukan melirik lho.
Kedua mulut dan hidung. Orang berbohong cenderung akan menyentuh hidungnya (lebih dari satu kali) dan bukan ngupil lho. Ketika aura negatif yang dikeluarkan maka otak bawah sadar anda akan secara otomatis memerintahkan untuk memegang hidung bagian bawah secara sendirinya. Begitu pula dengan mulut, orang yang memegang mulut ketika anda berbicara kepadanya, bisa jadi dia ragu dengan apa yang sedang anda bicarakan lho.
Ketiga leher, pernahkah anda melihat orang yang sedang berbicara atau lawan bicara anda tanpa ada sebab yang jelas dia memegang lehernya, dari perilaku seperti itu dapat disimpulkan bahwa orang itu sedang berusaha untuk menutupi sesuatu.
Selain dapat dilihat melalui mata, hidung dan juga mulut, kebohongan bisa terbaca dengan bahasa-bahasa tubuh lainnya seperti perbahan nada suara, menyilangkan jari-jari tangan atau menggerak-gerakkan jempol, telinga memerah. Perubahan nada suara, mudah sekali ditebak kalau bahasa tubuh yang satu ini, tipe orang seperti ini bisa dibilang orang bodoh, hihihi, karena dengan dia berbohong, justru kebohongannya akan semakin terungkap. Kalau diamati, ketika orang berbohong, suara yang dikeluarkan lebih terdengar seperti suara yang dikeluarkan dari tenggorokan, seperti mengedan gitu. Mudah sekali diamati kalau perubahan nada suara ini. Ngomong terbata-bata, itu juga bagian dari perubahan nada suara.

Dalam buku Membaca Pikiran Lewat Bahasa Tubuh (Dianata Eka Putra), disebutkan bahwa orang yang berbohong mempunyai tiga gejala psikologis; Pertama takut atau cemas, biasanya diikuti dengan tanda-tanda seperti tangan dan wajah berkeringat, tarikan nafas dalam, bibir kering karena sering menelan ludah dan membasahinya, batuk-batuk kecil, muka pucat, lebih sering memainkan tangan, badan kaku, sering memicingkan mata. Kedua, kekuatan untuk menutupi kebohongan; berusaha tampak tenang dan menahan ekspresi, tersenyum dengan cepat, menutupi mulut, menyentuh hidung, mengusap wajah, menghindari kontak mata. Ketiga, internal konflik, dimana pada kondisi ini seseorang akan sering berkedip, menaikkan satu sisi alis, bahu gemetar, hidung gatal serta perubahan nada suara. Masih ada beberapa bahasa tubuh yang lain yang menandakan apa yang sedang dipikirkan orang, tetapi kalau semua orang tahu ya jadi enggak asik kalau mau bohong. Selamat Berbohong :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar