Ketika apa yang ku rasakan menjadi sebuah pikiran dan ketika apa yang ku pikirkan menjadi sebuah tulisan - Finansia Fahmi
   

(¯`*•.¸,¤°´`°¤,¸.•*´¯)

Kamis, 27 Oktober 2011

Ketika Aku Bertanya Tentang Cinta

Ketika aku bertanya tentang cinta...
Bumi menjawab
“CINTA adalah hamparan, tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan tetapi ia tak peduli. Pikir cinta hanya memberi dan itu sajalah inginnya.”Air menjawab
“CINTA adalah hujan, yg menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan."

Api menjawab
“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”
Angin menjawab
“CINTA adalah hembusan yg menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta sebab itu inginnya. Ia tak terlihat tapi tanpanya segala raga akan hampa.”

Langit menjawab
“CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yg biru, atau derita kelam yang kelabu"

Matahari menjawab
“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”

Pohon menjawab
“CINTA adalah akar yg menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu
terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagiatetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.”

Gunung menjawab
“CINTA adalah rasa yg menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah. Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan larva cemburu yang membara.”

 Lalu, Aku bertanya pada CINTA
“Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu ?”

CINTA menjawab
“CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.”
“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita atau yang lebih mengerikan dari itu.”
“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yg engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.”

“Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yg tunggal yg tidak engkau berikan pada yg lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”

Aku lantas bertanya pada CINTA
“Bisakah aku merasakannya?”

Sambil berlalu CINTA menjawab
“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….”

Aku pun Berteriak
“Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”
Cinta yang kekal abadi adalah Cinta Kepada Allah .S.W.T.
cinta pada Tuhan ada hamba Allah yang berkata
“Wahai Tuhan, aku mencintai Engkau bukan karena takutkan neraka-Mu. tapi karena Zat-Mu, ya Allah. Aku rela masuk neraka kalau itulah kemahuan-Mu.”

Ada orang mangatakan
“Jika kau berikan hatimu ataupun cintamu pada manusia niscaya dia akan merobek-robekkannya tapi kalau hati yang pecah itu diberikan kepada Allah niscaya dicantum-cantumkan- Nya. Artinya cinta dengan Allah pasti berbalas dan Allah tidak membiarkan orang yang dicintai-Nya menderita di akhirat.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar